Madu klanceng merupakan madu yang dihasilkan dari spesies lebah Trigona (Trigona sapiens dan Trigona clypearis) yang bertahan hidup dengan cara menggigit bukan menyengat. Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan spesies lebah apis, serta tidak ganas. Selain rasanya lebih asam karena memiliki kadar keasaman mencapai 3.05-4.55, madu klanceng memiliki tekstur lebih encer dibanding madu biasa karena kadar airnya lebih banyak.
Lebah Trigona juga dikenal dengan nama Klanceng, Lanceng (Jawa Tengah, Jawa Timur), Teuweul (Jawa Barat, Banten), Kelulut (Malaysia), Gala-gala (Sulawesi), Galo-galo (Minangkabau), Stingless Bee, Lebah tak Bersengat, dll.
Kandungan propolis dan beepollen madu klanceng lebih tinggi dibanding madu biasa, selain itu kandungan vitamin, mineral, senyawa fenol dan enzim sangat lengkap sehingga dipercaya memiliki khasiat yang lebih unggul. Banyak dipakai suku pedalaman sebagai bahan pengobatan tradisional karena keampuhannya.